SOAL :
1. Apa yang dimaksud dengan indeks harga
umum dan apa kegunaannya bagi pembaca laporan keuangan?
2. Jelaskan secara singkat model daya beli
tetap, biaya historis, dan model biaya kini. Apa persamaan dan perbedaan dari
keduanya.
3. Apa yang dimaksud dengan penyesuaian
utang modal, dan apa dasarnya?
4. Apa perbedaan antara akuntansi inflansi
asing dengan akuntansi inflansi domestik?
5. Apa yang dimaksud dengan double-dip
dalam akuntansi inflansi asing?
JAWABAN :
1. Indeks harga umum adalah
peningkatan harga secara umum, dimana harga barang-barang naik secara
keseluruhan. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan
administrasi perusahaan. Laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan
selama periode perubahan harga, sehingga indeks harga umum berguna untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
2.
Model daya beli tetap biaya historis yaitu
jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli)
umum (mata uang tetap-biaya historis).
Model daya beli biaya kini, aset dinilai dari biaya
kini bukan biaya historisnya. Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih
setelah pajak dari perusahaan.
Perbedaan
:
Pada model daya beli biaya kini, aset dinilai dari
biaya kini bukan biaya historisnya.
Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak
terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Persamaan
:
Laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan
pelaporan dalam mata uang perkekonomian hiperinflasi, baik yang didasarkan pada
kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai
dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
3. Penyesuaian utang modal adalah keuntungan pada laba
daya beli pemegang saham dari permodalan utang, sekaligus tanda bahwa suatu
perusahaan tidak perlu mengakui biaya tambahan dari aset operasional karena
dibiayai oleh utang.
Dasarnya adalah pengaruh harga khusus terhadap aset non-moneter
perusahaan (misalnya : penyusutan, beban penjualan, dan modal kerja moneter).
Penyesuaian utang modal menyatakan bahwa pengeluaran seperti beban penjualan
barang dan penyusutan tidak harus dikurangi untuk mengakui biaya penganti dari
aset tersebut, selama tidak diperoleh lewat utang. Jika diperoleh lewat utang,
maka “laba moneter” yang dihitung dengan indeks harga khusus (bukan umum) pun
mestinya mengalami kenaikan.
4. Akuntansi Inflasi Asing adalah Istilah yang
menggambarkan berbagai sistem akuntansi yang dirancang untuk memperbaiki
masalah yang timbul dari biaya historis akuntansi di hadapan Inflasi. akuntansi
perlengkapan Inflasi di Negara-Negara atau mengalami Inflasi Tinggi yang
hiperinflasi. Sebagai contoh, di Negara-Negara yang mengalami hiperinflasi,
Dewan Standar Akuntansi Internasional mengharuskan anak pajak tangguhan Laporan
keuangan disesuaikan dengan Artikel Baru, dimana perubahan daya beli artikel
baru menggunakan indeks harga.
Akuntansi Inflasi Domestik adalah inflasi yang
sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian baik disektor
riil maupun disektor moneter didalam negeri oleh para pelaku ekonomi dan
masyarakat.
5. Double dip dalam akuntansi inflasi asing yaitu sebuah resesi yang
diikuti dengan sebuah periode pendek pertumbuhan lalu diikuti kembali dengan
sebuah resesi yang terjadi karena tingkat pengangguran yang tinggi, krisis
utang di Eropa, perlambatan perekonomian di China, industri pasar perumahan
yang tertatih – tatih dan harga saham yang semakin menurun. Namun, halangan
untuk melakukan pemulihan dari sektor luar negeri dan sektor domestik tetap ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar