Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 September 2014

ETIKA

Pengertian Etika



         Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan adalah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggng jawab.

            Etika dalam suatu ilmu membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral. (Suseno : 1987).

             Menurut Martin (1993),etika adalah semacam standar yang mengatur tingkah laku pergaulan dan kelompok manusia dalam kellompok sosial”.

            Dalam pergaulan hidup manusia yang bermasyarakat, diperliukan suatu sistem yang mengatur  bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal ddengan sebutan sopan santun, tata krama, dan lain lain. Tujuan pedoman dalam pergaulan adalah untuk mennjaga kepentingan masing-masing yang terlibat atau tidak merugikan kepentingan orang lain serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.

Prinsip-Prinsip Etika


Ada enam prinsip yang menjadi landasan paling penting dalam etika, yaitu :

Prinsip Keindahan. Prinsip ini menasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manuisa memperhatikan nilai-nilai keindahan dan inngin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya.

Prinsip Persamaan. Dalam prinsip ini setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama sehingga muncul tuntunan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,persamaan,ras,serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.

Prinsip Kebaikan. Prinsip ini mendasari prilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan niali-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.

Prinsip Keadilan. Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan prporsional.

Prinsip Kebebasan. Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai engan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak orang lain.

Untuk itu kebebasan individu disini diartikan sebagai :
  1. Kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan
  2. Kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihannya tersebut 
  3. Kemampuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya

Prinsip Kebenaran. Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran yang harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat. 

Basis Teori Etika
  • Etika Teleologi. Berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hal ini mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam teori teleogi terdapat dua aliran, yaitu:

a.       Egoisme etis
Inti pandangan dadri egoisme adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan diri sendiri.
b.      Utilitarianisme
Berasal dari bahasa Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat. Menurut teori ini, suatu perbuatan memiliiki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.

  • Deontologi. Berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “ mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak karena buruk ?”. Maka Deontologi akan mennjawab “karena perbuatanpertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan ke dua dilarang”. Pendekatan deontologi sudah diterima oleh agama dan meupakan salah satu teori etika yang penting.
  • Teori Hak. Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan. Teori hak ini meruapakan suatu aspek dari teorideontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis. 
  • Teori Keutamaan. Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak sesorang. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras dan hidup yang baik
Egoism
 


           Egoism berarti suatu bentuk ketidak adilan kepada orang lain. Inti dari pandangan egoism adalah setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi untuk memajukan dirinya sendiri. Hal seperti ini juga dapat dilakukan satu-satu tujuan dari tindakan moral setiap manusia. Egoism ini baru menjadi persoalan serius ketika seseorang menjadi hedoisitis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.



             Dalam etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ialah pengendalian diri dan pengembangan tanggung jawab sosial (social responbility), dalam hal ini pengendalian diri dan pengembangan sosial merupakan peranan yang sangat penting diterapkan dalam lingkungan sosial. Pengendalian diri diterapkan oleh setiap pelaku dan pihak yang terkait dalam dunia bisnis yang tidak mengharapkan sesuatu dan dalam bentuk apapun. Dalam memperoleh keuntuntungan seorang pelaku bisnis tidak boleh melakukan kecurangan dengan menekan kepada pihak lain serta menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan tersebut merukan hak bagi pelaku bisnis, tetapi dalam penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. 
         Pengembangan tanggung jawab sosial, dalam hal ini seorang pelaku bisnis haruslah dituntut untuk pedulli dengan keadaan masyarkat, bukan hanya dalam bentuk uang dengan jalan memberikan sumbangan tetapi melainkan harus kompleks lagi. sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan
memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
 

Sumber :